Pages

Sunday, April 10, 2016

jarak baca normal dan macam macam penyakit mata

jarak baca normal:  untuk mata normal, jarak baca semua orang sama yaitu, hanya bisa membaca dengan jelas minimal benda tersebut dalam jarak 25 cm. jadi, ketika benda tersebut berada di jarak kurang dari 25 cm, orang dengan mata normal tidak bisa membaca.

sedangkan untuk titik terjauh seorang bermata normal, tidak terbatas. jadi, dalam jarak apa pun, orang dengan mata normal bisa melihat dengan jelas benda tersebut.


dengan adanya faktor yang lain yang menyebabkan cacat mata (ex. miopi, hipermetropi etc) jarak baca minimal dan maksimal seseorang bisa berubah.




MACAM – MACAM PENYAKIT MATA DAN CARA MENGATASINYA


• Rabun Jauh (Miopi) atau mata minus.
Orang yang menderita rabun jauh tidak dapat melihat suatu benda dengan jelas apabila jaraknya jauh.
Penyebabnya adalah lensa mata terlalu pipih. Pada mata orang yang menderita rabun jauh, bayangan benda jatuh di depan retina. Agar bayangan benda jatuh tepat di retina, penderita sebaiknya menggunakan kacamata yang berlensa cekung (lensa negatif).
• Rabun Dekat (Hipermetropi) atau mata plus
Penderita rabun dekat tidak dapat melihat benda kecil di dekatnya. Misalnya, tidak dapat membaca huruf kecil di koran dari jarak dekat. Pada mata orang yang menderita rabun dekat, bayangan benda jatuh di belakang retina. Agar bayangan benda jatuh tepat di retina, penderita sebaiknya menggunakan kacamata berlensa cembung (lensa positif).
• Rabun Tua (Presbiopi).
Daya akomodasi orang yang berusia lanjut biasanya sudah lemah. Akibatnya, orang tersebut tidak dapat melihat benda yang letaknya jauh maupun dekat. Penderita dapat ditolong dengan menggunakan kaca mata berlensa rangkap. Kacamata berlensa rangkap adalah kacamata yang terdiri atas lensa positif dan lensa negatif.
• Rabun Senja (Hemerolopi).
Penderita rabun senja tidak dapat melihat benda secara jelas pada waktu senja hari. Hal tersebut disebabkan penderita kekurangan vitamin A.
• Buta Warna.
Buta warna termasuk salah satu kelainan pada mata. Penderita buta warna tidak mampu membedakan warna-warna tertentu. Misalnya, warna merah, kuning, hijau, dan biru. Cacat mata ini termasuk kelainan yang bersifat menurun.
· Katarak
Katarak merupakan penyakit mata yang dicirikan dengan adanya kabut pada lensa mata. Lensa mata normal transparan dan mengandung banyak air, sehingga cahaya dapat menembusnya dengan mudah. Walaupun sel-sel barupada lensa akan selalu terbentuk, banyak faktor yang dapat menyebabkan daerah di dalam lensa menjadi buram, keras, dan pejal. Lensa yang tidak bening tersebut tidak akan bisa meneruskan cahaya ke retina untuk diproses dan dikirim melalui saraf optik ke otak.
katarak terjadi karena proses degeneratif atau bertambahnya usia seseorang. Katarak kebanyakan muncul pada usia lanjut
· Pterigium
Pterigium merupakan penyakit mata yang ditandai dengan adanya pertumbuhan daging di kornea mata. Daging tersebut merupakan konjungtiva(membran yang menyelimuti bagian putih mata) yang tumbuh tidak normal ke dalam kornea. Pterigium bisa berukuran kecil atau bisa pula tumbuh membesar dan mengganggu penglihatan.
Paparan sinar matahari dalam waktu lama, terutama sinar UV, serta iritasi mata kronis oleh debu dan kekeringan diduga kuat sebagai penyebab utama pterigium. 
· Gloukoma
Glaukoma merupakan kelainan mata yang dicirikan dengan rusaknya saraf optik yang berfungsi untuk membawa pesan-pesan cahaya dari mata ke otak. Kerusakan saraf optik ini disebabkan oleh kelebihan cairan humor yang mengisi bagian dalam bola mata. Cairan mata yang diproduksi oleh jaringan-jaringan di depan bola mata ini sebenarnya berfungsi untuk membawa makanan untuk kornea dan lensa mata.
·Astigmatisme
Astigmatis adalah ketidakteraturan lengkung-lengkung permukaan bias mata yang berakibat tidak terpusatkannya sinar cahaya pada satu titik di selaput jala (retina) mata. Ada dua jenis astigmatis, yaitu astigmatis kornea yang disebabkan oleh ketidakteraturan lengkung atau daya bias kornea dan astigmatis lensa akibat ketidakteraturan daya bias lensa mata. Astigmatis menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan melihat sesuatu secara jelas atau menjadi kabur, terutama untuk obyek-obyek yang berukuran kecil. Astigmatis yang umumnya diderita oleh penyandang miopia ini biasanya dapat dikoreksi dengan kacamata berlensa silindris atau lensa kontak. Dapat juga dilakukan operasi refraktif.<span style="display:none">IBX5B190B565D544</span>

No comments:

Post a Comment

 

Sample text

Sample Text

Sample Text

 
Blogger Templates